dulu bapak pernah bilang "selama bapak besarin empat anak-anak perempuan bapak ini, bapak udah abisin dua truk obat sakit kepala" tentu saja kalimat itu bukanlah makna yang sebenarnya. ya. bapak saya memang agak sedikit hiperbola haha. dulu respon saya mendengar kalimat bapak kayak "mang eak?" ngga, ding. gak gitu. gak tau juga dulu saya merespon seperti apa. nampaknya otakku tak menyimpan ingatan itu. pak, pasti berat ya mengurus empat anak perempuan sendirian? sejak tulisan ini dibuat bapak udah hebat banget membesarkan kami dengan sepenuh hati seperti anak sendiri (ya memang anak sendiri sih, emang malika?). semoga kedepannya kami bisa membanggakan bapak ya, bisa jadi anak-anak yang solehah, aamiin. sekarang kerjaan saya berhubungan dengan anak-anak perempuan juga loh pak. gak cuma empat, ada empat puluh lima. usianya setara sih, di usia remaja semua (15-18 th). banyak sekali suka dan dukanya pak. kalo urusan tangis, gak usah ditanya karena udah langganan. bahkan...
lid, lu nulis ini saat lu lagi di kamar rumah dinas lewat tengah malam di mana seharusnya lu udah tidur tapi lu malah nulis ini sambil dengerin syair mughrom. gue sering banget gak paham sama apa jalan yang lagi gue jalani sekarang. gue sering banget bertanya-tanya (iya! aku bertanyea²) "kenapa harus gue?" "kenapa jalan ini?" "kenapa sekarang?" dan kenapa-kenapa yang lainnya. tapi tuh seiring berjalannya waktu, akhirnya gue tau (mungkin lebih ke husnudzon sih) Allah sudah membuat hidup gue penuh petualangan dan pelajaran menarik. pokoknya walaupun awalnya sedih, marah, belum bisa berdamai dengan diri sendiri dan keadaan. seiring berjalannya waktu akhirnya pertanyaan 'kenapa?' itu terjawab juga. jadi, apa ya? haha intinya gue forever grateful deh sama Tuhan, Allah SWT. karena beliau sudah bikin hidup gue penuh rasa kek nano nano. sudah bersedia mengijinkan gue tinggal di bumi-Nya, banyak mengarahkan hidup gue, meskipun kadang gue badung gak tau ...
I was born in a simple family and my family has different way to educated me, they decided to educated me seriously. It was started when I was in elementary school. I still remember how my mother chasing me when I tried to run because I was being lazy to read the holy Qur'an; how my father carried me to the mosque and langgar (the small place use to study Qur'an); and how my sister teach me to read. Since highschool I was far away from my family. That make me had to manage my activities well. actually when I was in that time, i struggled with them and also had to be patient in all conditions and situation that I had. When I had to enjoy with those conditions, my family especially my parents always support me by making prayers to me and convincing me that i would be able to do this completely.
Komentar
Posting Komentar