next stop station.
sekarang lagi di perjalanan, aku duduk di jendela kereta, menatap lanskap yang berlalu—sawah hijau, langit kelabu, dan mimpi yang semakin dekat. aku dalam perjalanan menuju tempat baru, mengejar mimpiku, langkah berikutnya dalam hidupku yang penuh ambisi. tapi bjir, kereta ini panjang jalannya, dan aku gabut. earphone di telinga, music lembut lana del rey dari playlist lama mengalun—entah kenapa, itu mengingatkanku pada seseorang. jadi, di antara deru rel dan mimpi yang belum kulihat, aku buka laptop dan menulis. ini cuma cerita tentang cowok yang pernah singgah di hati dan tentang aku—cewe gila yang belajar bahwa menang bukan cuma soal mendapatkan, tapi memahami diri sendiri. so, let me spill my heart, one word at a time. "sometimes, you chase a heart not because you want to keep it, but because you want to prove you can." anjir, hidupku akhir-akhir ini kaya novel yang penulisnya lupa kasih akhir bahagia. aku dengan gengsi setinggi langit, pernah jatuh ke lubang overthinki...